PENGUMUMAN :
04Jan

Klarifikasi Badan Usaha Pelabuhan terkait Kemacetan di Gate Keluar Terminal Umum Batu Ampar

Direktur Badan Usaha Pelabuhan, Dendi Gustinandar menyampaikan permohonan maaf terkait kemacetan yang terjadi di gate keluar Terminal Umum Batu Ampar, Selasa (4/1/2022).

Dendi menyampaikan bahwa penyebab kemacetan dikarenakan adanya kerusakan pada salah satu barrier gate akibat insiden penabrakan oleh truk pengangkut kontainer Senin malam tadi (3/1/2022) sehingga hanya satu gate keluar yang dibuka dan menyebabkan antrean panjang serta mengakibatkan kesalahpahaman antara pengendara truk dengan petugas lapangan.

“Kami memohon maaf atas terjadinya kemacetan dan insiden keributan di Terminal Umum Batu Ampar hari ini pada seluruh pengguna jasa,” ujar Dendi dalam keterangan resmi, Selasa (4/1/2022).

Dendi menegaskan bahwa pihaknya telah merespon insiden ini dan dalam kurun 15 menit suasana berangsur kondusif. Pihaknya juga tengah melakukan perbaikan pada barrier gate yang rusak. Ia memohon maaf kepada pengguna jasa terhadap kemacetan yang terjadi sembari menunggu perbaikan barrier gate selesai dilaksanakan.

“Secepat mungkin kita perbaiki kerusakan barrier gate ini dan fungsikan kembali seperti sediakala. Kami akan meningkatkan pelayanan dari sisi komunikasi antara petugas dan pengguna jasa dan kehandalan sarana dan prasarana serta pembenahan SOP dalam penerapan Auto Gate System yang baru diberlakukan secara menyeluruh ini,” imbuh Dendi.

Seperti diketahui, Badan Pengusahaan melalui Badan Usaha Pelabuhan telah menetapkan pengoperasian Auto Gate System secara menyeluruh per 1 Januari 2022. Adapun kegiatan sosialisasi terhadap pengguna jasa terkait pengoperasian Auto Gate System ini telah dilakukan secara rutin selama enam bulan terakhir.

Dendi Gustinandar menyampaikan bahwa saat ini Batam harus berbenah untuk mengimbangi pelabuhan modern lainnya melalui penerapan digitalisasi pelabuhan. Auto Gate System yang kini diterapkan di Terminal Umum Batu Ampar merupakan salah satu wujud penerapan digitalisasi pelabuhan yang juga bagian dari Batam Logistic Ecosystem. (FPN)

16Dec

Badan Usaha Pelabuhan Gelar Sosialisasi Penerapan Auto Gate System bagi Pengguna Jasa Terminal Umum Batu Ampar

Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) melalui Unit Badan Usaha Pelabuhan menggelar Sosialisasi Penerapan Auto Gate System Pelabuhan Batu Ampar pada Rabu, 15 Desember 2021, bertempat di Hotel Aston, Batam.

Kegiatan sosialisasi ini dibuka oleh Direktur Badan Usaha Pelabuhan, Dendi Gustinandar dan diikuti oleh pengguna jasa kepelabuhanan yang terdiri 100 perusahaan pelayaran dan bongkar muat yang beroperasi di Terminal Umum Batu Ampar.

Dalam sambutannya, Direktur Badan Usaha Pelabuhan, Dendi Gustinandar menyampaikan bahwa saat ini Batam harus berbenah untuk mengimbangi pelabuhan modern lainnya melalui penerapan digitalisasi pelabuhan. Auto Gate System yang kini diterapkan di Terminal Umum Batu Ampar merupakan salah satu wujud penerapan digitalisasi pelabuhan yang juga bagian dari Batam Logistic Ecosystem.

“Seluruh pengguna jasa yang beroperasi di Terminal Umum Batu Ampar menggunakan Auto Gate ini sebagai akses untuk masuk ke dalam area pelabuhan, sehingga sosialisasi ini diharapkan dapat menjadi sarana pelatihan bagi pengguna jasa dalam mengoperasikan Auto Gate System,” ujar Dendi dalam keterangan resmi, Rabu (15/12/2021).

Dendi juga menyerukan agar pengguna jasa segera mengurus pass pelabuhan untuk periode 2022, karena hanya pengguna jasa yang telah terdaftar dan memiliki izin yang dapat memasuki area Terminal Umum Batu Ampar melalui Auto Gate System.  Hal ini juga sebagai perwujudan peningkatan pengawasan di Pelabuhan karena tak semua kendaraan dapat bebas lalu lalang di Terminal Umum Batu Ampar yang telah menerapkan ISPS Code ini.

“Selain sebagai pintu masuk pelabuhan, Auto Gate System juga mempermudah inventarisasi kegiatan logistik, karena kontainer yang akan masuk dan keluar pelabuhan juga terdata di dalam sistem. Pengguna jasa juga dapat memonitor proses administrasi melalui sistem sehingga pelayanan kepelabuhanan menjadi lebih transparan,” imbuh Dendi.

Kegiatan sosialisasi diakhiri dengan pelatihan langsung pengoperasian Auto Gate System melalui website ags.bpbatam.go.id dan tanya jawab dengan tim teknis Badan Usaha Pelabuhan dan Pusat Data dan Sistem Informasi (PDSI). Dengan sosialisasi ini diharapkan pengguna jasa dapat terampil mengoperasikan Auto Gate System dan mampu menyesuaikan perkembangan zaman di era digitalisasi ini.

“Kami berharap seluruh stakeholder di Industri Maritim dapat mendukung penerapan Auto Gate System yang merupakan bagian dari Batam Logistic Ecosystem ini,” tandas Dendi. (FPN)

29Jul

Badan Usaha Pelabuhan Batam Terapkan B-SIMS, Layanan Pengurusan Jasa Kepelabuhanan Tanpa Tatap Muka

Badan Usaha Pelabuhan terapkan B-SIMS demi meminimalisir tatap muka dengan pengguna jasa, mulai Rabu, 14 Juli 2021 lalu.

Badan Usaha Pelabuhan (BUP) Badan Pengusahaan (BP) Batam kembali memperkuat penerapan teknologi informasi dalam layanan jasa kepelabuhanan. Terhitung sejak 14 Juli 2021 kemarin, BUP resmi menerapkan pelayanan berbasis online dengan menggunakan aplikasi B-SIMS (BP Batam Seaport Information Management System) yang ditetapkan melalui Surat Edaran Direktur Badan Usaha Pelabuhan Nomor 9 Tahun 2021 pada 11 Juni 2021.

Direktur BUP BP Batam, Nelson Idris, mengatakan, diterapkannya B-SIMS bertujuan untuk meningkatkan pelayanan jasa kepelabuhanan sesuai dengan nilai Dedikasi (Terdepan, Dinamis, Kolaboratif, dan Terintegrasi) yang menjadi budaya kerja BUP BP Batam.

“Dengan penerapan B-SIMS, pengguna jasa tidak perlu lagi datang ke pelabuhan untuk mengurus PUK dan memonitor status nota sudah sampai di mana, sehingga bisa dikatakan pelayanan jasa kepelabuhanan di BUP sudah menerapkan digitalisasi sistem,” ujar Nelson Idris di Batu Ampar, Rabu (28/7/2021).

Nelson menambahkan, aplikasi B-SIMS terintegrasi dengan sistem Inaportnet yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan. Sehingga pengguna jasa tidak perlu melakukan double input untuk mengurus kegiatan kapal barang maupun kapal penumpang di wilayah kerja BP Batam.

B-SIMS juga akan terintegrasi dengan Auto Gate System dan TPS Online, bagian dari Batam Logistic Ecosystem (BLE) yang bertujuan untuk mempercepat alur masuk dan keluar barang di Pelabuhan. “Diharapkan dengan berjalannya digitalisasi ini maka akan mengurangi biaya yang dikeluarkan oleh pengguna jasa sehingga kami harap dapat menstimulus perekonomian khususnya penurunan tarif logistik,” ujar Nelson.

“Pengguna jasa akan menggunakan B-SIMS sebagai portal pengeluaran dan pemasukan barang dari dan ke Pelabuhan. B-SIMS juga terintegrasi dengan sistem TPS Online milik Bea Cukai sehingga pengguna jasa dapat melacak informasi lokasi kontainer yang ditimbun di TPS Pelabuhan Batu Ampar,” imbuhnya.

Sebelum resmi diberlakukan pada 14 Juli 2021, 277 agen pelayaran selaku pengguna jasa telah diberi pelatihan dan sosialisasi oleh tim BUP dan TIK BP Batam mengenai penggunaan aplikasi B-SIMS. Praktis, pengguna jasa tidak perlu lagi mengurus kegiatan kapal barang dan penumpang ke kantor BUP. Para petugas BUP yang melakukan fungsi verifikasi juga hanya melakukan tugasnya menggunakan perangkat komputer.

“Sistem B-SIMS terafiliasi dengan sistem Inaportnet sebagai single entry, sehingga ketika pengguna jasa sudah menginput data di Inaportnet, maka di B-SIMS, pengguna jasa selanjutnya mengunggah dokumen yang dibutuhkan untuk pengurusan kegiatan kepelabuhanan dan dapat memonitor pelayanan,” imbuh Nelson.

Selama satu bulan masa percobaan dan dua minggu penerapan resmi B-SIMS, Nelson mengatakan, sudah tidak ada lagi antrean pengguna jasa di layanan PPAT Kantor BUP. Terlebih di masa pandemi yang belum mereda seperti sekarang, layanan online dirasa merupakan solusi terbaik bagi pengguna jasa maupun petugas untuk mencegah penyebaran COVID-19.

“Saya ingat betul ketika pertama kali menjabat sebagai Direktur BUP pada Januari 2020 lalu, salah satu obsesi saya adalah diterapkannya digitalisasi pelayanan sehingga tidak ada lagi pengguna jasa yang mengurus dokumen di kantor BUP. Alhamdulillah, di pertengahan tahun ini dapat terealisasi sebagai bentuk perwujudan good governance,” ujar Nelson.

Ia menambahkan, selain pengembangan infrastruktur Pelabuhan Batu Ampar, penerapan B-SIMS merupakan upaya BP Batam di bawah kepemimpinan Muhammad Rudi dalam mempermudah dan mempercepat layanan administrasi pengurusan kegiatan kapal barang dan penumpang, dengan harapan pengusaha dapat tumbuh lebih cepat dan berdampak positif pada perekonomian Kota Batam.

Aplikasi pengurusan jasa kepelabuhanan berbasis online, B-SIMS ini dapat digunakan oleh perusahaan yang terdaftar di BUP. Pengguna jasa hanya perlu membuat akun baru untuk selanjutnya diverifikasi dan diizinkan untuk menggunakan aplikasi ini. (fpn)

13Jul

Badan Usaha Pelabuhan Terus Bertumbuh di Tengah Hempasan Badai Covid19

“Meski badai Covid19 masih belum berlalu, namun kami optimis sektor logistik masih terus bergairah demi menopang kebutuhan masyarakat. Kami berharap kinerja di Semester II akan lebih menggembirakan,” lanjut Nelson.

Badan Usaha Pelabuhan BP Batam mencatatkan kenaikan volume bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Barang pada Semester I 2021 yakni sebesar 18 persen, yakni dari 261.394 TEUs pada Semester 1 2020 menjadi 307.785 TEUs. Disampaikan Direktur Badan Usaha Pelabuhan BP Batam, Nelson Idris, kenaikan volume bongkar muat peti kemas di Semester 1 Tahun 2021 ini cukup menggembirakan mengingat hampir seluruh sektor lumpuh akibat pandemi Covid-19.

“Kinerja Pelabuhan Barang di Tahun 2021 ini cukup optimis melihat kenaikan volume Bongkar Muat Peti Kemas di Semester I, dibandingkan periode yang sama di Tahun 2020,” ujar Nelson dalam keterangan resminya, Selasa (13/7/2021).

Peningkatan volume Bongkar Muat Peti Kemas di Semester I Tahun 2021 ini didominasi oleh kegiatan perdagangan luar negeri terutama ekspor yang meningkat 36 persen dibandingkan Semester 1 2020 yakni dari 174.543 TEUs menjadi 239.061 TEUs.

Nelson mengatakan bahwa jumlah kunjungan kapal barang di Semester I ini juga mengalami peningkatan sebesar 1,1 persen dibandingkan periode yang sama di Tahun 2020, yakni dari 11.507 Call ke 11.637 Call kapal. Dari sisi GT juga terjadi peningkatan cukup signifikan yakni sebesar 17,7 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2020, dari 17.695.630 GT ke 20.829.205 GT.

“Hal ini menunjukkan bahwa kapal-kapal yang datang ke wilayah Perairan Batam cenderung berbobot besar yang dapat dilihat dari GT kapal. Kita harapkan volume bongkar muat dan arus kapal terus meningkat sehingga di Semester II nanti kita dapatkan pencapaian yang lebih menggembirakan,” imbuhnya.

Peningkatan volume produksi di Pelabuhan Barang ini turut berimbas pada pendapatan yang diperoleh Badan Usaha Pelabuhan. Nelson mengatakan bahwa pendapatan di SBU Pelabuhan Barang pada Semester I 2021 meningkat 27.9 persen dibandingkan periode yang sama di Tahun 2020.

“Meski badai Covid19 masih belum berlalu, namun kami optimis sektor logistik masih terus bergairah demi menopang kebutuhan masyarakat. Kami berharap kinerja di Semester II akan lebih menggembirakan,” lanjut Nelson.

Saat ini, kata Nelson, kegiatan Ship to Ship-Floating Storage Unit (STS-FSU) menjadi salah satu fokus Badan Usaha Pelabuhan BP Batam dalam meningkatkan potensi pendapatan negara yang selama ini belum tergarap. Nelson menyebut, ada potensi pendapatan yang luar biasa dari kegiatan Ship to Ship dan Floating Storage Unit tersebut

“Dalam kegiatan ini, BP Batam melalui unit Badan Usaha Pelabuhan dapat memperoleh penerimaan negara dalam bentuk biaya labuh, bongkar muat dan throughput fee,” tandas Nelson.

12Jul

Menuju Implementasi BLE, BP Batam Rilis B-SIMS Integrasikan Auto Gate System dan TPS Online Bea Cukai

Pengembangan Pelabuhan Batu Ampar menuju Smart Port dan Green Port semakin dekat dengan penerapan digitalisasi di berbagai lini, meliputi Auto Gate System dan TPS Online yang terintegrasi dengan sistem B-SIMS (Batam Seaport Information Management System) milik BP Batam dan aplikasi milik Bea Cukai.

Hal ini diungkapkan Direktur Badan Usaha Pelabuhan BP Batam, Nelson Idris saat membuka kegiatan Sosialisasi Rencana Penerapan Aplikasi B-SIMS, Auto Gate System dan TPS Online Bea Cukai kepada Pengusaha Bongkar Muat dan Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan, Rabu (3/3/2021) bertempat di Gedung IT Centre BP Batam.

Nelson mengungkapkan bahwa Auto Gate System merupakan fasilitas pelabuhan yang menggunakan sistem otomasi sehingga pengguna jasa yang masuk dan keluar dari area pelabuhan akan terekam secara otomatis di sistem tanpa perlu mengantre, yang kerap menyebabkan kemacetan di ruas jalan Batu Ampar.

“Auto Gate System ini akan terhubung dengan aplikasi milik Bea Cukai, sehingga nantinya tidak perlu lagi ada pengecekan manual oleh petugas di Pos Keluar,” ujar Nelson.

Nelson, menambahkan, bahwa penerapan otomasi melalui Auto Gate System ini, diharapkan dapat menjawab keluhan para pengguna jasa yang selama ini harus mengantre panjang di pos pemeriksaan Bea Cukai saat kegiatan bongkar muat sedang padat di Pelabuhan Batu Ampar. Selain itu, kata Nelson, Auto Gate System ini juga dapat meningkatkan sistem keamanan pelabuhan karena tak semua kendaraan dapat bebas lalu lalang di Pelabuhan yang telah menerapkan ISPS Code ini.

“Sistem ini mengharuskan pengguna jasa untuk mengurus pass tahunan terlebih dahulu baru mendapatkan kartu pass yang bisa digunakan untuk masuk dan keluar lewat Auto Gate System ini. Sehingga dengan penerapan Auto Gate System ini, ISPS Code juga kita jalankan,” imbuhnya.

Ditambahkan GM Teknologi Informasi dan Komunikasi BP Batam, Sylvia Jeanette Malaiholo, dari sisi teknologi informasi, BP Batam menciptakan web service bernama B-SIMS (Batam Seaport Information Management System) yang mengintegrasikan Auto Gate System dengan sistem TPS Online milik Bea Cukai. Pengguna jasa nantinya akan menginput dokumen yang dibutuhkan untuk kegiatan bongkar muat dalam website tersebut.

“Kalau dokumen lengkap dan pass pelabuhan sudah dibayarkan maka ketika truck kontainer memasuki Pelabuhan Batu Ampar maka sistem Auto Gate kita akan membaca data dan membuka akses masuk. Kemudian saat sebelum melakukan kegiatan muat, kontainer akan ditempatkan terlebih dahulu di TPS milik BC dan denah penempatan kontainer dapat diakses pemilik barang di sistem B-SIMS. Hal ini berlaku untuk kegiatan bongkar dan muat barang,” imbuhnya.

Nelson, menguraikan, integrasi Auto Gate System dan TPS Online milik Bea Cukai ini sekaligus menjadi bukti bahwa BP Batam dan Bea Cukai Batam mendukung implementasi Batam Logistic Ecosystem (BLE) yang merupakan bagian dari National Logistic Ecosystem (NLE).

NLE sendiri memperkaya peran Indonesia National Single Window (INSW) yang mengintegrasikan perizinan lebih dari 15 Kementerian/lembaga (K/L) di lingkungan pemerintah (government to government). Sementara NLE tidak hanya mengkomodir kolaborasi G2G tetapi juga mampu memfasilitasi kolaborasi platform business to business (B2B) dari hulu ke hilir.

“NLE sendiri merupakan aplikasi yang dibangun oleh pemerintah sebagai wadah bertemunya pengusaha dan para pemilik platform yang bertujuan memutus mata rantai birokrasi layanan logistik dan membuka informasi layanan kepada publik seluas-luasnya yang pada akhirnya akan menurunkan biaya logistik,” ujar Nelson.

Selain mendapatkan presentasi mengenai proses bisnis dari integrasi sistem B-SIMS, Auto Gate dan TPS Online milik Bea Cukai, pelaku usaha bongkar muat dan pengusaha pengurusan jasa kepabeanan (PPJK) juga diberikan kesempatan untuk praktek langsung menggunakan B-SIMS.

Turut hadir dalam kegiatan sosialisasi ini, Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea Cukai Batam, Susila Brata beserta jajaran, dan pejabat di lingkungan Badan Usaha Pelabuhan dan SBU Teknologi Informasi dan Komunikasi BP Batam.

12Jul

Tingkatkan Performa Pegawai demi Capai Target 2021, Direktur BUP Sosialisasikan Tagline ‘DEDIKASI’

Di awal Tahun 2021, Direktur Badan Usaha Pelabuhan BP Batam, Nelson Idris membuat gebrakan dengan meluncurkan tagline ‘DEDIKASI’ yang disosialisasikan kepada seluruh pegawai pada Kamis, 14 Januari 2021. ‘DEDIKASI’ sendiri lanjut Nelson, berasal dari singkatan kata Terdepan, Dinamis, Kolaboratif, dan Terintegrasi.

“DEDIKASI dipilih sebagai nilai budaya organisasi, yang diharapkan dapat diterapkan oleh pegawai di lingkungan Badan Usaha Pelabuhan BP Batam dalam mencapai target 2021,” ujar Nelson.

Nelson menguraikan melalui semangat ‘DEDIKASI’, Badan Usaha Pelabuhan BP Batam berkomitmen menjadi pengelola pelabuhan yang terdepan dari segi pelayanan dan inovasi; dinamis dengan berupaya mengikuti perkembangan zaman, salah satunya dengan menerapkan sistem pelayanan online jasa kepelabuhanan sehingga proses tatap muka dapat diminimalisir; sebagai pemegang otoritas jasa kepelabuhanan di Batam Badan Usaha Pelabuhan BP Batam juga berupaya kolaboratif dengan berbagai pihak yang ingin berkontribusi membangun Pelabuhan Batam; dan dalam mewujudkan pelayanan yang prima, cepat, dan transparan, sistem yang dimiliki Badan Usaha Pelabuhan BP Batam terintegrasi dengan sistem lainnya seperti Inaportnet yang dimiliki Kementerian Perhubungan dan Batam Logistic Ecosystem serta National Logistic Ecosystem milik Kementerian Keuangan.

“Semangat Dedikasi ini perlu tertanam di pikiran Bapak/Ibu sehingga Badan Usaha Pelabuhan dapat bersama-sama mencapai target pendapatan di tahun 2021 yang mencapai Rp 517.5 Miliar dengan pembagian Rp 416 Miliar dari Pelabuhan Barang dan Rp 101,5 Miliar dari Pelabuhan Penumpang,” imbuhnya.

Selain mensosialisasikan tagline ‘DEDIKASI’, dalam kesempatan tersebut Badan Usaha Pelabuhan BP Batam juga mengundang pegawai pensiunan pada Tahun 2020 antara lain Drs. Ali Irianto, Efendi Saragih, SE, Sobirin, dan Walim S. Rahayu. Mewakili pegawai pensiunan lainnya, Sobirin mengucapkan terima kasihnya kepada pejabat struktural dan seluruh pegawai Badan Usaha Pelabuhan yang telah memberikan kesan yang baik saat dirinya mengabdi selama 34 tahun di BP Batam. Tak hanya itu Sobirin juga memberikan petuah kepada para juniornya agar selalu mengutamakan saling menghormati dan menghargai kepada rekan kerja.

Acara sosialisasi dan silaturahmi dengan pegawai pensiunan Badan Usaha Pelabuhan BP Batam ini pun ditutup dengan pembagian cinderamata dari Direktur BUP ke perwakilan pegawai pensiunan yang hadir dan pembagian tumbler dan buku agenda kepada seluruh pegawai. Kegiatan sosialisasi ini turut dihadiri oleh GM Pelabuhan Penumpang, GM Pelabuhan Barang, Pejabat Struktural, maupun pegawai di lingkungan Badan Usaha Pelabuhan.

12Jul

BUP BP Batam Sosialisasikan Layanan STS-FSU Pelabuhan Batu Ampar

Badan Usaha Pelabuhan (BUP) Badan Pengusahaan (BP) Batam, melakukan sosialisasi layanan Ship to Ship dan Floating Storage Unit (STS-FTS) pada Jumat, (8/1/2021) di Gedung Marketing Centre, Batam Centre, Batam.

Dalam kesempatan tersebut, juga dipaparkan rencana pengembangan Pelabuhan Batu Ampar sebagai Green Port dan Smart Port.

Kegiatan ini dibuka oleh Direktur BUP, Nelson Idris, yang dihadiri Ketua KADIN Kota Batam, Jadi Rajagukguk, Kepala Bidang Perbendaharaan dan Keberatan Kantor Pelayanan Utama (KPU) Bea Cukai Batam, Akbar Harfianto, serta para pelaku usaha bidang kemaritiman.

Nelson, dalam pemaparannya, menjelaskan mengenai rencana pengembangan Pelabuhan Batu Ampar Jangka Panjang Tahap 1 (2021-2025) yang direncanakan akan dimulai dengan perkuatan dermaga utara sepanjang 700 meter, pembangunan lapangan peti kemas seluas 2-10 Ha, perkuatan dermaga utara lama sebagai terminal multipurpose sepanjang 408 meter, dan pendalaman alur pelayaran kolam depan dermaga menjadi -8 LWS.

“Dari segi suprastruktur, BUP BP Batam sedang menyiapkan peralatan-peralatan bongkar muat di pelabuhan sesuai dengan standar operasional pelabuhan selayaknya,” terang Nelson.

Meski telah menyiapkan rencana pengembangan jangka panjang hingga tahun 2033, Nelson, berharap pada tahun 2025, arus peti kemas di Pelabuhan Batu Ampar mencapai 1,8 Juta TEUs dan dapat mengakomodir kapal dengan kapasitas 3.000 TEUs atau kapal generasi ke-3 untuk angkutan Peti Kemas Domestik.

“Kami optimis ke depannya, dengan pengembangan infrastruktur dan perlengkapan suprastruktur ini, dapat mengantarkan Pelabuhan Batu Ampar sebagai Smart Port dan Green Port percontohan di Indonesia,” ujar Nelson.

Selain rencana pengembangan Pelabuhan Batu Amparsaya , Nelson, juga mengenalkan Layanan STS/FSU yang merupakan kolaborasi antara BP Batam, Bea Cukai, Karantina, Imigrasi, dan Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Khusus Batam.

“Sekarang jika ingin mengurus layanan STS/FSU untuk sementara ini bisa langsung melalui website http://bcbatam.beacukai.go.id/layanansts/login. Dalam sistem single entry tersebut, pengguna jasa bisa mengawasi proses pengurusan dokumen, berapa lama di BP Batam, Bea Cukai dan instansi lainnya,” jelas Nelson.

Kemudahan lainnya yang kini dapat dirasakan para pengguna jasa kepelabuhanan dengan digitalisasi adalah pengurusan Pemberitahuan Kedatangan Kapal Asing (PKKA).

“Bila sebelumnya hanya bisa diurus di Kementerian Perhubungan RI, kini telah dilimpahkan kewenangannya kepada KSOP Khusus Batam dan Tanjung Balai Karimun, sehingga proses pengurusan hanya memerlukan waktu satu jam saja,” ujar Nelson.

Nelson juga menegaskan bahwa Pelabuhan Batu Ampar dan Pelabuhan Curah Cair Kabil telah mengantongi sertfikat International Ship and Port Security (ISPS) Code dari Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Republik Indonesia. Sertifikat ISPS Code yang telah diperpanjang hingga 28 September 2025 ini, kata Nelson menunjukkan bahwa Pelabuhan Batu Ampar dan Pelabuhan Curah Cair Kabil telah memenuhi fasilitas pelabuhan dengan ketentuan SOLAS 74 bab XI-2 dan bagian A dari Peraturan Internasional untuk Keamanan Kapal dan Fasilitas Pelabuhan (ISPS Code) sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan International Maritime Orgnization (IMO).

“Sertifikat ISPS Code ini merupakan salah satu persyaratan Internasional dari IMO terhadap pelabuhan yang melakukan kegiatan bongkar muat, serta sebagai bukti bahwa BUP BP Batam terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan khususnya dalam hal keamanan kapal yang berkunjung ke pelabuhan yang kami Kelola,” imbuh Nelson.

Ketua KADIN Kota Batam, Jadi Rajagukguk, pada kesempatan yang sama, mengapresiasi hasil kerja keras BUP BP Batam dalam meningkatkan pelayanan kepelabuhanan di Batam.

Ia berharap, rencana pengembangan dan digitalisasi pelayanan di Pelabuhan Batu Ampar mampu membawa dampak yang signifikan bagi perekonomian Kota Batam.

“Kita harus memperhatikan juga keamanan di laut, begitu juga dengan tarif tambat dan labuh. Jangan sampai rasionya terlalu jauh dengan para pesaing kita. Harganya harus lebih kompetitif,” kata Ketua KADIN Kota Batam, Jadi Rajagukguk.

Pada akhir sosialisasi dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman antara BUP BP Batam dengan PT Raja Poros Maritim tentang Penyiapan Pengoperasian Ship to Ship dan Floating Storage Unit di Wilayah Kerja BP Batam, yang ditandatangani oleh Direktur PT Raja Poros Maritim, Jadi Rajagukguk dan Anggota Bidang Pengusahaan BP Batam, Syahril Japarin.

Adapun kedua instansi akan mempersiapkan studi pendahuluan serta hal-hal lain yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan STS-FSU.

12Jul

BUP Paparkan Rencana Pengembangan Pelabuhan Batu Ampar

Tak hanya fokus pada pembenahan sistem dengan digitalisasi, BP Batam, Nelson menyampaikan bahwa Badan Usaha Pelabuhan juga tengah menggodok pengembangan Pelabuhan Batu Ampar dari segi infrastruktur dan suprastruktur.

Dalam Rencana Induk Pelabuhan 2020, pengembangan Pelabuhan Batu Ampar Jangka Pendek (2021-2025) direncanakan akan dimulai dengan perkuatan dermaga utara sepanjang 700 meter, pembangunan lapangan peti kemas seluas 2-10 Ha, perkuatan dermaga utara lama sebagai terminal multipurpose sepanjang 408 m dan pendalaman alur pelayaran kolam depan dermaga menjadi -8 LWS.

Dari segi suprastruktur, BUP BP Batam akan melakukan pengadaan peralatan bongkar muat 2 unit Gantry Crane, 5 Unit Trantainer untuk kegiatan multipurpose di dermaga timur, 2 Unit Reach Stacker, 2 Unit Top Loader, 10 Unit Head Truck dan 20 Unit Chassis.

Dengan pengembangan jangka pendek ini, diharapkan pada tahun 2025, arus peti kemas di Pelabuhan Batu Ampar mencapai 1,8 Juta TEUS dan dapat mengakomodir kapal dengan kapasitas 3000 TEUS atau kapal generasi ke-3 untuk angkutan Peti Kemas Domestik.

Meski bertahap, Nelson optimis bahwa ke depannya, dengan pengembangan infrastruktur dan perlengkapan suprastruktur ini, dapat mengantarkan Pelabuhan Batu Ampar sebagai Green Port percontohan di Indonesia.

“Kami juga sedang merancang penerapan teknologi digital Terminal Operating System (TOS). Digitalisasi TOS tidak hanya meningkatkan pelayanan karena handling peti kemas menggunakan sistem, namun juga menghemat pengeluaran biaya operasional pengguna jasa yang dapat menurunkan biaya logistik,” tandasnya.

12Jul

Semakin Manjakan Pengusaha, Batam Jadi Pilot Project National Logistic Ecosystem (NLE)

Penerapan Auto Gate System yang dijadwalkan akan diluncurkan pada akhir Januari 2021 ini menjadi bukti bahwa BP Batam, melalui Badan Usaha Pelabuhan, terus berupaya mengubah wajah Batu Ampar. Pada tahun 2020, BUP BP Batam juga telah menerapkan digitalisasi dalam pelayanan jasa kepelabuhanan.

Nelson, menguraikan, Pelabuhan Batu Ampar telah ditunjuk oleh Pemerintah Pusat menjadi pilot project penerapan sistem National Logistik Ecosystem (NLE) melalui Batam Logistic Ecosystem (BLE). NLE sendiri memperkaya peran Indonesia National Single Window (INSW) yang mengintegrasikan perizinan lebih dari 15 Kementerian/lembaga (K/L) di lingkungan pemerintah (government to government). Sementara NLE tidak hanya mengkomodir kolaborasi G2G tetapi juga mampu memfasilitasi kolaborasi platform business to business (B2B) dari hulu ke hilir.

“NLE sendiri merupakan aplikasi yang dibangun oleh pemerintah sebagai wadah bertemunya pengusaha dan para pemilik platform yang bertujuan memutus mata rantai birokrasi layanan logistik dan membuka informasi layanan kepada publik seluas-luasnya yang pada akhirnya akan menurunkan biaya logistik,” ujar Nelson.

Untuk skala Batam, dibentuklah Batam Logistic Ecosystem (BLE) yang memungkinkan diterapkannya single entry untuk semua layanan perizinan dalam satu platform terintegrasi yang melibatkan regulator, seperti BP Batam, KPU Bea Cukai Batam, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Batam, Kantor Imigrasi Batam dan Balai Karantina Batam, sehingga pengguna jasa cukup satu kali melakukan input data yang akan secara otomatis terhubung dengan platform di instansi lainnya.

Jika penerapan BLE ini berjalan dengan baik, Nelson tak memungkiri bahwa sistem ini akan diduplikasi di kota-kota lainnya dan terintegrasi dalam sistem induk bernama National Logistic Ecosystem (NLE).

Selain memberikan kemudahan bagi pengguna jasa karena lebih efisien dari segi pengisian data, ia berharap penerapan BLE maupun NLE nantinya dapat berimplikasi pada penurunan biaya logistik.

“Efisiensi waktu dalam hal pengurusan administrasi membuat pelayanan juga lebih cepat sehingga biaya-biaya yang tidak resmi bisa diminimalisir sehingga biaya logistik dapat lebih murah,” ujarnya.

Permudah Pengusaha

Nelson, menambahkan, bahwa ada banyak kemudahan yang kini dapat dirasakan para pengguna jasa kepelabuhanan dengan digitalisasi. Untuk pengurusan Pemberitahuan Kedatangan Kapal Asing (PKKA) misalnya, yang dahulu hanya bisa diurus di Pusat (Kementerian Perhubungan), kini telah dilimpahkan kewenangannya kepada Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Khusus Batam dan Tanjung Balai Karimun sehingga proses pengurusan hanya memakan waktu satu jam saja.

“Dulu PKKA mengurusnya bisa 3-4 hari, sekarang satu jam bisa keluar. Jadi memang pengusaha dipermudah sekali dengan adanya digitalisasi,” imbuh Nelson.

Bentuk penerapan digitalisasi lainya yang juga mempermudah pengusaha adalah penerapan Inaportnet yang ditandai dengan pelaksanaan Go Live Inaportnet pada Kamis, 5 November 2020.

Nelson, mengatakan, bahwa BUP BP Batam dan KSOP Khusus Batam telah berkoordinasi sejak September 2020 untuk mempersiapkan penerapan Inaportnet di Batam melalui kegiatan sosialisasi dengan para stakeholder terkait, seperti Perusahaan Pelayaran, Perusahaan Bongkar Muat dan Perusahaan Jasa Pengurusan Transportasi.

“Dengan dilaksanakannya Go Live Inaportnet maka pelayanan kapal dan barang di pelabuhan di Batam wajib menggunakan Inaportnet, sehingga mempermudah bagi BUP BP Batam dan KSOP Khusus Batam dalam melakukan pengawasan, pengendalian dan pengaturan pelayanan kapal dan barang di pelabuhan Batam. Harapannya sistem Inaportnet ini juga akan terhubung dengan sistem Indonesia National Single Window (INSW) dan National Logistik Ecosystem (NLE),” ujar Nelson.

Nelson tak menampik bahwa perubahan-perubahan ini terjadi karena dukungan Pemerintah Pusat, antara lain Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi yang selalu mendorong agar Batam bisa menjadi percontohan bagi daerah lainnya di Indonesia dalam menciptakan iklim investasi yang menggairahkan terutama di sektor maritim.

Dari hasil rapat daring maupun offline bersama Pemerintah Pusat inilah, institusi terkait di Batam terus menggenjot progress perbaikan di masing-masing internal hingga integrasi sistem berhasil diwujudkkan.

“Dengan integrasi sistem ini diharapkan pelayanan tatap muka dengan petugas dapat dikurangi dan progress layanan dari masing-masing instansi juga dapat terbaca secara transparan di platform yang terintegrasi,” jelas Nelson.

12Jul

Menuju Operator Pelabuhan Kelas Dunia, Pelabuhan Batu Ampar Siap Terapkan Auto Gate Sistem

Pelabuhan Batu Ampar terus berbenah demi memberikan pelayanan yang efektif dan efisien bagi para penguna jasa. Direktur BUP BP Batam, Nelson Idris, mengatakan, bahwa dalam waktu dekat pihaknya bersama KPU Bea Cukai Batam akan segera meluncurkan Auto Gate System di Pelabuhan Batu Ampar.

Auto Gate System sendiri merupakan fasilitas pelabuhan yang menggunakan sistem otomasi sehingga pengguna jasa yang akan masuk dan keluar dari area pelabuhan akan terekam secara otomatis di sistem tanpa perlu mengantre, yang kerap menyebabkan kemacetan di ruas jalan Batu Ampar.

“Auto Gate System ini akan terhubung dengan aplikasi milik Bea Cukai, sehingga nantinya tidak perlu lagi ada pengecekan manual oleh petugas di Pos Keluar,” ujar Nelson.

Nelson, menambahkan, bahwa penerapan otomasi melalui Auto Gate System ini, diharapkan dapat menjawab keluhan para pengguna jasa yang selama ini harus mengantre panjang di pos pemeriksaan Bea Cukai saat kegiatan bongkar muat sedang padat di Pelabuhan Batu Ampar. Selain itu, kata Nelson, Auto Gate System ini juga dapat meningkatkan sistem keamanan pelabuhan karena tak semua kendaraan dapat bebas lalu lalang di Pelabuhan yang telah menerapkan ISPS Code ini.

“Sistem ini mengharuskan pengguna jasa untuk mengurus pass tahunan terlebih dahulu baru mendapatkan kartu pass yang bisa digunakan untuk masuk dan keluar lewat Auto Gate System ini. Sehingga dengan penerapan Auto Gate System ini, ISPS Code juga kita jalankan,” imbuhnya.

FacebookInstagramYoutube